Ini Dia Sosok Komet Hartley 2
KOMPAS.com — Setelah melalui 4,6 miliar kilometer perjalanan pengejaran, wahana luar angkasa EPOXI milik NASA berhasil bergerak mendekati Komet Hartley 2 dan mengirimkan citra close up komet tersebut ke Bumi yang direkam dari jarak 700 kilometer.
Sekilas, penampilannya menunjukkan bahwa komet Hartley 2 memiliki bentuk yang belum pernah ditemui sebelumnya. Komet itu memiliki bentuk seperti kacang, bagian tengah yang lebih tipis dan halus memisahkan dua bagian ujung atau kutub komet yang lebih tebal dan kasar. Ukurannya diperkirakan dengan panjang 2 kilometer dan tebah di bagian tengah 0,4 kilometer.
Sementara itu, bagian belakang komet tersebut tampak bagai bagian pembuangan hasil pembakaran pada pesawat jet. Seperti komet umumnya, terdapat ekor gas yang terjadi akibat penguapan material komet (gas dan debu) akibat pergerakan komet yang mendekati Matahari.
"Kami berpikir, bentuk kacang bisa didapatkan karena bagian ujung inti nukleus itu banyak menguap. Hasil penguapan itu yang mungkin terakumulasi dan menggumpal di bagian ujung," ujar Jessica Sunshine, salah satu peneliti yang terlibat dalam misi menganalisa komet ini, seperti dilansir situs National Geographic, pekan lalu.
Lebih lanjut, Sunshine mengatakan, "Pada bagian tengah tidak terlihat aktivitas penguapan sama sekali." Sunshine berspekulasi, bagian tengah yang halus adalah bagian yang diisi oleh penguapan material komet yang dihasilkan di kutub komet. Hasil penguapan dan debu tertarik ke bagian tengah komet karena gravitasi.
Sekilas, penampilannya menunjukkan bahwa komet Hartley 2 memiliki bentuk yang belum pernah ditemui sebelumnya. Komet itu memiliki bentuk seperti kacang, bagian tengah yang lebih tipis dan halus memisahkan dua bagian ujung atau kutub komet yang lebih tebal dan kasar. Ukurannya diperkirakan dengan panjang 2 kilometer dan tebah di bagian tengah 0,4 kilometer.
Sementara itu, bagian belakang komet tersebut tampak bagai bagian pembuangan hasil pembakaran pada pesawat jet. Seperti komet umumnya, terdapat ekor gas yang terjadi akibat penguapan material komet (gas dan debu) akibat pergerakan komet yang mendekati Matahari.
"Kami berpikir, bentuk kacang bisa didapatkan karena bagian ujung inti nukleus itu banyak menguap. Hasil penguapan itu yang mungkin terakumulasi dan menggumpal di bagian ujung," ujar Jessica Sunshine, salah satu peneliti yang terlibat dalam misi menganalisa komet ini, seperti dilansir situs National Geographic, pekan lalu.
Lebih lanjut, Sunshine mengatakan, "Pada bagian tengah tidak terlihat aktivitas penguapan sama sekali." Sunshine berspekulasi, bagian tengah yang halus adalah bagian yang diisi oleh penguapan material komet yang dihasilkan di kutub komet. Hasil penguapan dan debu tertarik ke bagian tengah komet karena gravitasi.
Komentar
Posting Komentar
Please leave a comment :))