Kayaknya postingn ini bakal lumayan panjang dan membosankan, tapi gue disini cuman mau berbagi pengalaman aja. Cerita bermula pas ketemu temen baru di salah satu sosial media, namanya Mark Smith, ngaku sih orang Perancis, tapi tinggal dan kerja di UK. Saat itu juga tukeran alamat email dan mulai kirim2an email. tapi orangnya rada aneh kalo gue bilang, baru juga ketemu udah sok romantis aja kalimat2nya. Karena merasa gak nyaman, gue gak terlalu merespon email dia. Selang 1-2 bulan dari terakhir contact, dia kirim email lagi. kali ini beda. Dia tuh mau minta tolong gue, bilang mau nitip duit, selama dia mau pergi ke tengah laut, jadi dia ngaku kerja di perminyakan gitu, gue kurang paham. nahh... gue karena emang udah ngrasa "rada" kenal sama ini orang, ya gue pikir gak ada salahnya bantuin lah. Toh cuman dititipin doang. Dia bilang kalo udah balik ke daratan (macam kodok aja) dia bakal dateng ke Indonesia ngambil itu duit plus nikah sama gue (dih, siapa juga elu). Ini fo
Awas Arus Balik di Pantai! [RIP CURRENT] Selasa, 3 Februari 2009 | 21:17 WIB YOGYAKARTA, SELASA — Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik itu tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis I Nyoman Sukmantalya mengatakan, sampai sekarang informasi mengenai rip current amat minim. Akibatnya, masyarakat masih sering mengaitkan peristiwa hilangnya korban di pantai selatan DI Yogyakarta dengan hal-hal yang berbau mistis. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Arus balik merupakan aliran air gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus itu bisa menjadi amat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau lebih gelombang datang. "Bisa dibayangkan kekuatan seret arus balik
The little girl lived in a small, very simple, poor house on a hill and as she grew she would play in the small garden and as she grew she was able to see over the garden fence and across the valley to a wonderful house high on the hill – and this house had golden windows, so golden and shining that the little girl would dream of how magic it would be to grow up and live in a house with golden windows instead of an ordinary house like hers. And although she loved her parents and her family, she yearned to live in such a golden house and dreamed all day about how wonderful and exciting it must feel to live there. When she got to an age where she gained enough skill and sensibility to go outside her garden fence, she asked her mother is she could go for a bike ride outside the gate and down the lane. After pleading with her, her mother finally allowed her to go, insisting that she kept close to the house and didn’t wander too far. The day was beautiful and the little girl knew exa
Komentar
Posting Komentar
Please leave a comment :))